Antraks adalah penyakit menular akut dan sangat mematikan
yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis dalam bentuknya yang paling ganas.
Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah
dijinakkan. Penyakit ini bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari
hewan ke manusia, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia. Manusia
dapat terinfeksi bila kontak dengan hewan yang terkena antraks, dapat melalui
daging, tulang, kulit, maupun kotoran.
Infeksi antraks jarang terjadi namun hal yang sama tidak
berlaku kepada herbivora-herbivora seperti ternak, kambing, unta, dan antelop.
Antraks dapat ditemukan di seluruh dunia. Penyakit ini lebih umum terjadi di
negara-negara berkembang atau negara-negara tanpa program kesehatan umum untuk
penyakit-penyakit hewan. Antraks biasa ditularkan kepada manusia disebabkan
pengeksposan kepada hewan yang sakit atau hasil ternakan seperti kulit dan
daging, atau memakan daging hewan yang tertular antraks. Selain itu, penularan
juga dapat terjadi bila seseorang menghirup spora dari produk hewan yang sakit
misalnya kulit atau bulu yang dikeringkan. Pekerja yang tertular kepada hewan
yang mati dan produk hewan dari negara di mana antraks biasa ditemukan dapat
tertular B. Antraks dapat memasuki tubuh
manusia melalui usus, paru-paru (dihirup), atau kulit (melalui luka). Antraks
tidak mungkin tersebar melalui manusia kepada manusia.
Perawatan untuk penyakit anthrax dapat dilakukan dengan
pemberian antibiotik, biasanya penisilin, yang akan menghentikan pertumbuhan
dan produksi toksin. Pemberian antitoksin akan mencegah pengikatan toksin
terhadap sel. Terapi tambahan, seperti sedation (pemberian obat penenang).
Namun, pada level toksin sudah menyebar dalam pembuluh darah dan telah menempel
pada jaringan maka toksin tidak dapat dinetralisasi dengan antibiotik apapun.
Walaupun dengan pemeberian antitoksin, antibiotik, atau terapi, pasien tentu
mempunyai rasio kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar